Jakarta (DMS) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul menyampaikan bahwa hingga Rabu (23/4), belum terdapat laporan mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Istanbul, Turki.
“Laporan sementara dari Satgas Istanbul dan KJRI belum ada informasi mengenai korban WNI,” kata Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Berdasarkan data KJRI Istanbul, terdapat 2.648 WNI yang tinggal di wilayah kerja KJRI, terdiri atas 864 pekerja profesional dan semi-terampil, 776 pelajar, serta 669 WNI yang menikah dengan warga negara Turki.
“Para pekerja migran Indonesia profesional umumnya bekerja di sektor perhotelan dan spa,” ujar Dubes Achmad.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.707 WNI berdomisili di Kota Istanbul. Mereka terdiri dari 335 pelajar, sementara sisanya adalah pekerja dan WNI yang menikah dengan warga lokal.
Gempa bermagnitudo 6,2 terjadi pada Rabu pukul 12.50 waktu setempat (16.50 WIB), sebagaimana dilaporkan media setempat Yeni Safak. Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) telah mengonfirmasi gempa tersebut.
Menurut laporan koresponden RIA Novosti, gempa utama disusul sejumlah lindu kecil yang menyebabkan warga panik dan keluar rumah. Getaran terasa kuat di beberapa distrik, seperti Atakoy, dengan fenomena seperti dinding bergetar, lampu bergoyang, perabotan berderit, hingga padamnya aliran listrik dan terganggunya jaringan internet.DMS/AC