Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melaporkan peningkatan signifikan aset yang dimiliki, dari Rp8.312 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp10.402 triliun pada tahun 2023.
Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat pemaparan dengan Komisi VI DPR RI sebagai laporan kerja akhir Kementerian BUMN di Jakarta, Sabtu.
“Aset kita saat ini sekitar Rp10.400 triliun, naik dari Rp8.300 triliun. Artinya, ini menunjukkan perbaikan yang signifikan,” ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta.
Erick juga melaporkan peningkatan pendapatan dari Rp1.930 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp2.933 triliun pada tahun 2023. Selain itu, laba bersih keseluruhan naik dari Rp13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp327 triliun pada tahun 2023, dengan total dividen sebesar Rp279,7 triliun.
Kementerian BUMN juga telah menyelesaikan 81 dari 88 proyek strategis yang direncanakan, mencapai 92 persen dari total proyek.
“Penguatan tata kelola dan manajemen risiko menjadi fokus utama kami. Kami telah memetakan berbagai hal yang dapat diselesaikan, sehingga lahirlah 88 proyek strategis ini,” jelas Erick.
Erick juga menyampaikan rasa syukur atas kerja sama dari para anggota DPR, menteri-menteri terkait, pihak swasta, mitra luar negeri, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah menjadi bagian dari ekosistem BUMN. DMS/AC