Menurut laporan dari Xataka Android, pada tahun 2022 saja, hampir satu juta ponsel cerdas dicuri di Brazil. Oleh karena itu, Google memilih Brazil sebagai lokasi pertama untuk menguji sistem keamanan terbarunya yang dirancang untuk melindungi data dan mencegah akses tidak sah melalui berbagai sensor ponsel.
Sistem anti pencurian ini memiliki tiga fitur utama:
- Deteksi Gerakan: Fitur ini memanfaatkan sensor internal ponsel untuk mendeteksi gerakan tiba-tiba yang mengindikasikan potensi pencurian. Saat gerakan tersebut terdeteksi, ponsel akan mengunci layar secara otomatis, memerlukan sandi atau PIN untuk akses lebih lanjut.
- Pengenalan Aktivitas Mencurigakan: Sistem akan tetap waspada meskipun ponsel tidak bergerak. Jika terdeteksi aktivitas yang tidak biasa, seperti pemutusan konektivitas internet yang berkepanjangan atau pencabutan kartu SIM, ponsel akan mengunci secara otomatis untuk menghalangi akses yang tidak sah.
- Penguncian Jarak Jauh melalui Nomor Telepon: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunci ponsel yang hilang atau dicuri dengan memasukkan nomor telepon mereka di situs web Google yang ditunjuk dan memverifikasi identitas mereka.
Jika uji coba ini berhasil, sistem ini dapat meminimalisasi potensi pelanggaran data pengguna layanan Google. Dengan sistem berlapis ini, diharapkan penjahat akan kesulitan mengakses informasi pribadi, rekening keuangan, dan kontak penting yang tersimpan di perangkat curian.
Sistem anti pencurian ini dijadwalkan mulai dirilis di Brazil pada Juli 2024. Pada tahap awal, sistem ini dapat dipasang pada perangkat yang menjalankan Android 10 atau lebih baru. Peluncuran ini memungkinkan Google mengumpulkan wawasan berharga dan menyempurnakan sistem sebelum memperluasnya ke negara lain di Amerika Latin dan sekitarnya.
Demikian dilaporkan oleh Gizchina pada Minggu (16/6). DMS/AC