Namlea, Kabupaten Buru (DMS) – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kabupaten Buru tak hanya dipenuhi oleh semarak tradisi dan atraksi khas Tionghoa, namun juga dimaknai sebagai momen untuk mempererat tali silaturahim antar keluarga dan masyarakat.
Ikatan Keluarga Keturunan Tionghoa Buru (IKKTB) yang terdiri dari berbagai etnis dan agama, merayakan tahun Ular Kayu ini di Pantai Baikole, Desa Jikumerasa, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, pada Rabu (29/01).
Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seni dan permainan tradisional, seperti lomba tali, beklen,congklak untuk anak-anak, serta lomba karaoke untuk orang dewasa.
Sebelumnya, Paguyuban IKKTB yang terdiri dari berbagai etnis dan agama ini juga menyantuni anak yatim-piatu serta janda dan duda di Kota Namlea.
Ketua IKKTB Kabupaten Buru, Joharia Tan, menjelaskan, Imlek merupakan tradisi leluhur yang dirayakan oleh keluarga Tionghoa tanpa memandang agama atau keyakinan individu.
Imlek, bagi Joharia, bukan sekadar pergantian tahun, melainkan momen spesial untuk melakukan refleksi, berdoa, dan berkumpul bersama keluarga di tengah kesibukan masing-masing.
IKKTB, yang sebelumnya telah merencanakan perayaan Imlek di Pantai Baikole, melihat acara ini sebagai kesempatan untuk mempererat kebersamaan dalam keluarga, sekaligus sebagai sarana untuk relaksasi setelah berbagai aktivitas yang padat.
Ia menambhakan perayaan Imlek adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan orang tua, serta saling berbagi melalui tradisi angpao.
Lebih lanjut, Joharia menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan memperkuat tradisi hidup orang basudara, meskipun ada perbedaan suku dan agama.
Menurutnya, Imlek bukan hanya untuk komunitas Tionghoa, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat kerukunan antarumat beragama di Buru.
Joharia mengungkapkan rasa syukur karena dapat merayakan Imlek dengan damai dan meriah di Buru.
Dia berharap semoga tahun ini membawa kedamaian, kesehatan, dan kesuksesan bagi semua orang, tidak hanya bagi yang merayakan, tetapi juga untuk seluruh masyarakat.
Meski perayaan tahun ini berlangsung sederhana, dengan masuknya shio Ular Kayu, mereka tetap menyambutnya dengan penuh semangat dan harapan agar Imlek tahun ini membawa kebersamaan dan keberuntungan.
Pantauan di lokasi sejak pagi, sejumlah pengunjung tampak mengenakan pakaian dominan warna merah, simbol keberuntungan, yang menambah semarak perayaan tersebut.DMS