Berita Maluku – Lima poin utama menjadi tuntutan dalam seruan aksi demo yang dilakukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ambon kepada pimpinan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Kota Ambon.
Kedatangan puluhan mahasiswa IMM di kantor Pelni Cabang Ambon untuk menyuarakan apa yang menjadi tuntutan mereka terkait pencemaran lingkungan yang terjadi di perairan laut Maluku akibat adanya aksi pembuangan sampah yang diduga dilakukan oleh petugas kapal KM Sabuk Nusantara 106.
Setibanya di depan kantor Pelni Cabang Ambon, mahasiswa langsung melakukan berbagai orasi secara bergantian, yang intinya mendesak pihak PT Pelni untuk menanggapi secara serius insiden pembuangan sampah ke laut di Maluku.
Mahasiswa dalam aksi tersebut menuntut lima poin penting, di antaranya meminta pertanggungjawaban PT Pelni Cabang Ambon atas pencemaran lingkungan yang terjadi di perairan Maluku, menuntut agar Nahkoda dan awak kapal KM Sabuk Nusantara 106 dipecat atau diberi sanksi tegas.
Selain itu, mahasiswa juga meminta agar izin operasional kapal KM Sabuk Nusantara 106 dicabut, meminta Direktur PT Pelni memecat kepala operasional PT Pelni Cabang Ambon, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Menyikapi tuntutan mahasiswa, Manager Operasional PT. Pelni, Muhammad Assagaff, saat memberikan keterangan, mengatakan bahwa pihaknya selalu proaktif dalam menanggapi permasalahan tersebut dan telah menyerahkannya kepada pihak berwenang.
Berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan, Assagaff dengan tegas menyatakan bahwa persoalan tersebut bukan kesalahan PT Pelni, melainkan pembuangan sampah yang dilakukan oleh pihak penumpang dan sudah diajukan pernyataan resmi.
Namun, hal itu tidak semata-mata menjadi pembenaran, melainkan pihaknya akan melakukan evaluasi agar kasus seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Assagaff juga menilai bahwa aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa adalah hal yang wajar.
Setelah melakukan berbagai orasi, para mahasiswa kemudian menyerahkan isi tuntutan mereka, yang diterima langsung oleh Manager Operasional PT. Pelni, Muhammad Assagaff. Setelah itu, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.DMS