Berita Ambon – Enam dari dari tujuh indikator makro daerah, sesuai RKPD Pemkot Ambon tahun 2022, menunjukan tingkat kinerja sangat tinggi sedangkan satu indikator menunjukan tingkat kinerja rendah.
Hal ini disampaikan Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena, saat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun Anggaran 2022, dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Ambon,Senin (27/03).
Selaku Kepala Daerah, Penjabat Walikota berkewajiban menyampaikan LKPJ dan dinamika penyelenggaraan Pemerintahan dan kinerja pembangunan yang telah dicapai selama lima tahun terkahir yang dirumuskan dalam RPJMD Pemkot Ambon Periode 2017-2022.
Menurutnya, LKPJ Wali Kota Ambon akhir tahun 2022 disusun berdasarkan peraturan Wali Kota Ambon No 34 tahun 2022, tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ambon. RKPD Kota Ambon tahun 2022 dengan visi Ambon harmonis, sejahtera, dan religius atau visi tersebut secara operasional dijabarkan ke dalam empat visi, yaitu memperkuat harmonisasi sosial, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperdayakan ekonomi keluarga, masyarakat menuju kemandirian yang kreatif berbasis sumber daya alam yang tersedia serta, meningkatkan nilai-nilai spiritualitas masyarakat.
Visi dan misi kepala daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kota Ambon tahun 2017-2022, selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya didalam RKPD. Dan tahun 2022 RKPD diarahkan dalam tema mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat melalui peningkatan pariwisata ekonomi kreatif dan ketahanan pangan dengan didukung oleh infrastruktur yang berkualitas.
Dalam kesempatan itu,Penjabat Walikota menyampaikan, realisasi APBD T.A 2022, yakni pendapatan daerah sebesar 1 triliun 140 miliar lebih dari target yang ditetapkan sebesar 1.197 miliar lebih atau 95.21 persen. Realisasi Belanja Daerah sebesar 1.037 triliun dari total anggaran sebesar Rp. 1,9 triliun lebih.
Sedangkan realisasi pembiayaan daerah sebesar 53 miliar lebih dari total anggaran sebesar 6 Miliar lebih. Dimana terjadi pelampauan penerimaan pembiayaan yang bersumber dari SILPA tahun sebelumnya dan penerimaan kembali atas pemberian pinjaman daerah.
Disamping itu, untuk capaian kinerja yang telah diraih. Capaian positif tersebut berupa PDRB atas dasar harga berlaku ditargetkan berada 14.80 -15.25 triliun dengan tingkat capaian 122.66 persen. PDRB atas dasar harga konstan ditargetkan berada 10 -10.50 triliun dengan tingkat capaian 106.13 persen.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada pada 2.5 – 3 persen, dengan tingkat capaian sebesar 174.33 persen. Penurunan angka kemiskinan ditargetkan 7-8 persen tingkat capaianya sebesar 141.50 %.
Demikian untuk penurunan angka pengangguran yang ditargetkan 12.05-15% tingkat capaianya sebesar 122.20 %.Untuk PDRB per kapita ditargetkan berada 22 -23.05 juta, tingkat capaian 135 %. Sedangkan inflasi ditargetkan kurang dari 5% tingkat capaianya 72.20 %.
Disebutkan capaian ini setelah dilakukan berbagai langkah strategis, mendorong peningkatan PAD, mengoptimalisasi potensi yang ada dan menggali potensi baru serta menjajaki investasi yang diharapkan dapat menghasilkan PAD.
Memperbaiki sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah berbasis IT, melakukan evaluasi dan pengawasan secara rutin dan berkesinambungan, serta memprioritaskan belanja daerah pada kegiatan-kegiatan yang mengacu kepada rencana strategis dan pengeluaran pembiayaan untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur.DMS