Berita SBB,Piru – Bencana tanah longsor di kawasan tambang Sinabar di Dusun Hulung, Desa Iha, Kecamatan Huamal, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, menyebabkan sembilan orang tertimbun tanah longsor.
Enam orang dikabarkan meninggal dunia empat telah ditemukan yakni FR, SR, AB dan TK sementara dua korban masih belum ditemukan.
Sedangkan tiga orang selamat, satu diantaranya sedang menjalani perawatan di Puskesmas Dusun Tanah Goyang, sedangkan dua lainya dirawat di rumah.
Faisal Lasomar salah satu korban selamat menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (5/7) sekira pukul 02:00 dinihari WIT. Saat kejadian hujan sangat lebat.
Dijelaskan saat kejadian dirinya bersama 6 temanya sedang berada dalam tenda. Sebagian temanya sudah tertidur saat tanah bergerak menimpa tenda mereka.
Dari tujuh orang yang tertimbun dirinya bersama satu temanya berhasil selamat walaupun sempat tertimbun, sedangkan lima orang terdiri dari dua laki-laki, dua anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) serta ibunya ikut tertimbun longsoran tanah.
Dikatakan sebelum kejadian naas itu dirinya sedang memasak mie instan, tiba-tiba terdengar suara seperti pohon tumbang yang ternyata suara tersebut berasal dari tanah bergerak.
Faisal memastikan lima rekanya itu meninggal tertimbun tanah longsor, karena saat kejadian tidak sempat menyelamatkan diri.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Seram Bagian Barat, Manda yang dikonfirmasi saat berada lokasi longsor menuturkan, ada enam warga yang tertimbun dalam musibah itu.
Korban meninggal yang sudah ditemukan tiga orang dan tiga orang lagi masih dicari.
Dari informasi yang dihimpun DMS Media Group ada satu keluarga yang berjumlah empat orang ikut menjadi korban tertimbun longsor. salah satu korban meninggal dunia yang telah ditemukan yaitu Tini Kohilay, sementara suaminya Rahman Difinubun dan dua anaknya hingga kini masih dicari.
Kepala BPBD Maluku Henry Farfar dikonfirmasi DMS Media Group membenarkan musibah longsor itu terjadi di kawasan tambang Sinabar ilegal di Kecamatan Huamual.
Namun Far-Far belum memberi konfirmasi jumlah korban, karena menunggu laporan dari Kepala BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Thomas Wattimena yang saat ini masih berada di lokasi bencana bersama Kapolres SBB.
“Saya belum mendapat data karena masih menunggu laporan dari Kepala BPBD Kabupaten SBB, Pak Tomi yang saat ini sedang berada di lokasi kejadian. Pak Kapolres juga ada di lokasi. Memang disana susah sinyal jadi saya belum dapat data,nanti kalau datanya sudah ada baru saya realese” kata Far- Far.DMS