Jakarta – Dalam wawancara di Jakarta, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, mengungkapkan pandangannya terhadap masuknya perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat, Starlink, ke Indonesia. Menurutnya, kehadiran Starlink akan menjadi pemicu bagi operator seluler lokal untuk meningkatkan kualitas layanan mereka.
“Masuknya perusahaan asing, termasuk Starlink, akan mendorong operator seluler lokal untuk meningkatkan layanan mereka,” ujar Usman.
Usman menjelaskan bahwa sebelum keputusan ini diambil, dilakukan kajian mendalam termasuk dari segi ekonomi. Salah satu pertimbangan utama adalah dampak kedatangan perusahaan asing terhadap operator-operator lokal yang telah beroperasi di Indonesia.
“Tentu saja, ini sudah melalui kajian yang matang. Kami mengatur kompetisi agar tidak berujung pada persaingan sempurna yang bisa merugikan. Kompetisi yang baik akan memprioritaskan kepentingan publik dan pelayanan yang lebih baik,” tambahnya.
Usman menegaskan bahwa persaingan seharusnya dipandang sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas layanan. Dia menyoroti bahwa Starlink bisa melayani daerah-daerah yang masih belum terjangkau oleh internet di Indonesia, yang merupakan sekitar 21% dari total populasi.
“Kompetisi akan mendorong inovasi dan peningkatan layanan. Tanpa kompetisi, kita akan berada dalam zona nyaman, yang pada akhirnya menghambat perkembangan industri,” tegasnya.
Usman menekankan pentingnya tata kelola kompetisi yang sehat, yang akan dipastikan oleh pemerintah, untuk memastikan bahwa persaingan ini berlangsung dengan adil dan memberikan manfaat bagi masyarakat. DMS/AC