Jakarta (DMS) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengupayakan agar program Sekolah Rakyat, yang diperuntukkan bagi keluarga miskin, dapat mulai beroperasi pada Tahun Ajaran 2025/2026.
Menurut Mensos, Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi masyarakat miskin, terutama mereka yang berada dalam kategori miskin ekstrem.
“Kami berharap penyelenggaraan Sekolah Rakyat bisa dimulai tahun ini. Program ini ditujukan untuk keluarga miskin, khususnya yang masuk kategori miskin ekstrem,” ujar Mensos dalam konferensi pers di Gedung Kemensos, Salemba, Jakarta, Rabu (5/3).
Ia menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan serta mendorong masyarakat miskin agar lebih berdaya melalui pendidikan.
Mensos menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan berbentuk sekolah berasrama (boarding school) dengan jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK.
Sementara itu, Ketua Tim Formatur Penyelenggaraan Sekolah Rakyat Mohammad Nuh, yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014, mengungkapkan bahwa fasilitas awal untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat akan memanfaatkan infrastruktur milik Kementerian Sosial.
Dalam penyediaan tenaga pengajar dan kurikulum, penyelenggaraan Sekolah Rakyat akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek akan menyiapkan tenaga pengajar khusus karena sekolah ini memiliki sistem yang berbeda. Kurikulumnya juga akan disesuaikan dengan kebutuhan, menggabungkan kurikulum nasional dengan kurikulum tambahan yang masih dalam tahap pembahasan,” ujar Nuh.
Ia berharap kehadiran Sekolah Rakyat dapat memberikan pendidikan gratis yang berkualitas, tepat sasaran, dan terukur bagi masyarakat miskin, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan.DMS/AC