Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan optimisme bahwa ekonomi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan sebesar 5,2 persen pada tahun 2024. Pernyataan ini disampaikannya dalam Seminar Nasional Perekonomian Outlook Indonesia di Jakarta pada hari Jumat.
“Dalam jangka pendek, kami optimis bahwa pada tahun 2023, ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen, dan pada tahun 2024, pertumbuhannya mencapai 5,2 persen, meskipun dihadapkan pada berbagai risiko negatif,” ujar Menko Airlangga.
Airlangga menegaskan bahwa kinerja fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga meskipun menghadapi ketidakpastian global. Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap stabil di kisaran 5 persen.
“Kami berada di atas rata-rata pertumbuhan baik di negara maju maupun negara berkembang,” tambahnya.
Dalam hal inflasi, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi Indonesia masih dalam batas yang terkendali. Inflasi mencapai 2,86 persen secara tahunan pada November 2023.
Airlangga juga menyampaikan bahwa rasio utang Indonesia tetap aman, yaitu sekitar 38 persen, sesuai dengan UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara yang menetapkan batas maksimal 60 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk rasio utang Pemerintah.
“Pencapaian ini adalah hasil dari arahan Presiden, sinergi antara fiskal, moneter, dan riil, dengan dukungan dari masyarakat. Kebijakan fiskal menjadi penyangga responsif terhadap perubahan perekonomian, dan kebijakan moneter memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terang Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyoroti prospek positif ekonomi digital di masa depan. Ini tercermin dalam pembuatan Digital Economic Framework Agreement (DEFA), yang merupakan satu-satunya perjanjian kerja sama digital di dunia.
“Kami berhasil merancang perjanjian Digital Economic Framework Agreement, satu-satunya kerja sama digital yang ada di dunia. Negara lain masih menggunakan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), sementara kita sudah melangkah ke ranah digital,” pungkasnya. DMS/Ac