Berita Buru, Namlea – Pemerintah Kabupaten Buru menyambut baik kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah Untuk Tunas Ibu yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kantor Bahasa Propinsi Maluku. Senin (04 /07).
Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy, saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan dukungan Pemerintah Daerah setempat mengingat pentingnya kegiatan dimaksud, sebagai upaya mengembalikan budaya bahasa agar dapat terpelihara dengan baik.
Kegiatan ini diharapkan akan dapat mengembalikan beberapa bahasa lokal di Kabupaten Buru yang hampir punah untuk difungsikan lagi sebagai salah satu budaya bahasa lokal yang harus terus dipertahankan sebagai aset kekayaan daerah setempat.
Kepada para peserta yang mengikuti kegiatan ini, diharapkan nantinya dapat memberikan informasi edukasi yang positif serta memberikan penguatan kapasitas penyelenggaraan tugas pengajaran tentang pentingnya mempertahankan budaya bahasa daerah.
Kepala Kantor Bahasa Maluku Sahril menjelaskan, tujuan utama dilaksanakannya kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah Untuk Tunas Ibu di Kabupaten Buru, karena termasuk salah satu daerah yang beberapa bahasa lokal atau daerahnya telah punah.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 111 terdiri dari 28 guru SD, 20 guru SMP dan komunitas bahasa.
Lebih lanjut kata Sahril, Saat ini terdapat 22 bahasa daerah di Maluku yang terancam punah masing-masing terdapat di lima kabupaten, yakni Kabupaten Buru sebanyak dua bahasa, Kabupaten Maluku Tengah sebanyak tujuh bahasa, Kabupaten Maluku Tenggara satu bahasa, Kabupaten Seram Bagian Barat satu bahasa dan Kabupaten Seram Bagian Timur enam bahasa.DMS