Berita Ambon -Jemaat GPM Bethabara Kayu Tiga resmi menyelenggarakan Persidangan Jemaat ke- 40, Minggu (22/01). Persidangan kali ini mengusung tema Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Sudah Dekat, diawali ibadah minggu, dipimpin Pdt Benly Pattihawean.
Peresmian persidangan dengan penekanan sirine dilakukan Ketua Klasis GPM Kota Ambon Pdt N.J Rutumalessy bersama Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena.
Dalam sambutannya, Pdt N.J Rutumalessy menyebutkan, persidangan jemaat menjadi strategis selain evaluasi seluruh pelayanan kerja juga menetapkan program kerja satu tahun pelayanan.
Persidangan ini juga bukan sekedar tindakan organisasi, tetapi persidangan -persidangan gerejawi adalah tindakan theologis
Rutumalessy meminta agar menjadikan persidangan jemaat untuk mengevaluasi seluruh gerak pelayanan, selain itu menjadi wahana strategis meletakan fondasi pengembangan jemaat tahun berjalan.
Sementara itu penjabat Walikota Ambon Bodewwin Wattimena dalam sambutanya mengingatkan ancaman krisis ditengah situasi ekonomi dunia yang tidak menentu saat ini.
Untuk itu gereja diminta turut berperan bersama pemerintah terlibat melakukan pemberdayaan terhadap umat, salah satunya program pemberdayaan umat melalui keputusan persidangan jemaat.
Wattimena juga mengajak umat meningkatkan kreatifitas dan terus berinovasi dengan memanfaatkan lahan tidur dengan menanam aneka sayuran bermanfaat, karena selain bisa dikonsumsi juga meningkatkan ekonomi keluarga.
Khusus untuk persoalan lahan yang tengah dihadapi warga Kayu Tiga, Bodewin mengatakan akan membahas hal ini dengan pemerintah provinsi karena relokasi pengungsi saat itu sepenuhnya ditangani oleh Pemprov.
Ketua Majelis Jemaat Bethabara, Pdt Mey Lorwens penyelenggaraan sidang jemaat ke 40 merupakan lembaga tertinggi di tingkat jemaat yang berfungsi mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran pendapatan serta belanja jemaat tahun 2022 yang kemudian menetapkan program dan anggaran tahun 2023
Dijelaskan, selama periode pelayanan 2022 dari 109 kegiatan dalam cakupan 4 seksi pelayanan yang ditetapkan pada persidangan ke-39 tahun lalu, 90 kegitan terealisir sedangkan 19 belum dapat terlaksana.
Diakui setidaknya ada dua persoalan yang menjadi gumulan Jemaat Bethabara yakni pembebasan dan sertifikasi lahan gedung gereja dan lahan milik warga yang hingga saat ini belum terealisir, sejak 401 keluarga Jemaat Bethabara menempati lokasi KayuTiga, pada 30 April 2006 lalu.
Sebelumnya Ketua Panitia pelaksanaan Persidangan Jemaat Bethabara ke 40, Etha Sitaniapessy dalam laporannya menjelaskan, persidangan ke 40 Bethabara diikuti sebanyak 91 peserta dari berbagai sektor pelayanan.
Etha berharap persidangan Jemaat ini yang kali ini dipercayakan kepada Maranatha berjalan sesuai harapan, sekaligus menyampaikan atensi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya persidangan tersebut.DMS