Jakarta – Demo buruh menolak Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) digelar di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, demo buruh tolak Tapera dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Massa buruh yang terdiri dari KSPI dan Partai Buruh berkumpul di depan Balai Kota Jakarta kemudian menuju Istana Negara.
Dilansir dari Kompas.com, Said Iqbal mengatakan bahwa ribuan buruh yang melakukan aksi ini berasal dari Jabodetabek dan berbagai organisasi serikat pekerja seperti KSPI, KSPSI, KPBI, Serikat Petani Indonesia (SPI), serta organisasi perempuan PERCAYA.
Sementara itu, pihak Istana, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku belum mengetahui rencana demo buruh hari ini untuk menolak Tapera.
Ia mengaku masih akan berkoordinasi untuk kemungkinan perwakilan demo diterima pihak Istana.
Lantas, apa tuntutan demo buruh hari ini?
Demo buruh hari ini tolak Tapera
Iqbal menerangkan, demo buruh hari ini di depan Istana Negara adalah untuk menolak Tapera. Tapera adalah dana simpanan yang disetorkan secara rutin oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat, Presiden Joko Widodo menyepakati dana Tapera sebesar 3 persen bagi pekerja yang sifatnya wajib untuk tabungan perumahan.
Menurut Iqbal, iuran dana Tapera itu dapat merugikan dan membebani pekerja.
“Meski setelah mengiur selama 10 hingga 20 tahun, buruh tetap saja tidak diberikan kepastian untuk memiliki rumah,” kata dia, dilansir dari Kompas.com, Kamis.
Selain itu, Iqbal juga menilai bahwa Tapera membuat pemerintah lepas tanggung jawab dalam menyediakan rumah bagi rakyat Indonesia.
Hal ini karena pemerintah hanya bertindak sebagai pengumpul iuran dan tidak mengalokasikan dana dari APBN dan APBD untuk penyediaan rumah warga. Serta, Iqbal mengatakan bahwa dana Tapera rawan dikorupsi, tidak jelas, dan pencairannya yang rumit.
5 tuntutan demo buruh hari ini
Selain Tapera, Iqbal mengatakan bahwa demo hari ini juga membawa 5 tuntutan lainnya.
Masih dari sumber yang sama, berikut tuntutan demo buruh hari ini:
- Menolak Tapera
- Menolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal
- Menolak Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan
- Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja
- Penghapusan outsourcing atau tolak upah murah (HOSTUM).
Massa demo menolak kenaikan UKT karena dianggap menghambat mimpi anak-anak buruh untuk mengenyam pendidikan tinggi karena terkendala biaya.
Sedangkan penolakan KRIS BPJS Kesehatan disuarakan lantaran kebijakan tersebut dinilai menurunkan kualitas layanan kesehatan dan semakin memperburuk pelayanan rumah sakit yang sudah penuh dan sesak.
Buruh juga menuntut agar pemerintah mempertimbangkan kebijakan KRIS BPJS Kesehatan guna memastikan pelayanan kesehatan yang adil dan merata.
Terkait UU Cipta Kerja yang juga masuk ke dalam tuntutan, Iqbal berpendapat bahwa aturan tersebut berpotensi melegalkan eksploitasi.
“UU Cipta Kerja juga menyebabkan upah murah, pesangon rendah, mudahnya PHK, jam kerja yang fleksibel, hingga hilangnya beberapa sanksi pidana,” terang Iqbal.
Menurutnya, sistem outsourcing yang tidak memberikan kepastian kerja dan upah yang jauh dari layak, dinilai menempatkan buruh dalam kondisi yang semakin sulit.DMS/AC