Berita Nasional, Jakarta – Presiden Joko Wido telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022-2041, pada 17 April 2023, yang mengusung tiga misi besar pembangunan di Papua, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif. Untuk menjalankan misi tersebut, selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Percepatan Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), Wakil Presiden (Wapres), melantik enam Anggota BP3OKP, di Istana Wapres, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Wapres juga memberikan arahan kepada keenam Anggota BP3OKP yang berasal dari perwakilan masing-masing provinsi di Papua, untuk memastikan program pembangunan dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, serta menjawab kebutuhan masyarakat Papua.
“Saya berharap anggota BP3OKP benar-benar dapat mengawal penyelesaian program yang telah ditetapkan dalam RIPPP dan RAPPP sebagai rencana aksi 5 tahunan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres secara khusus menyampaikan empat poin penting yang perlu dipedomani oleh setiap Anggota BP3OKP dalam menjalankan tugasnya. Pertama, memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Papua secara mendalam.
“Lebih banyak mendengar agar kita dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan kenyataan di lapangan, dan menjawab harapan dan kebutuhan nyata masyarakat Papua,” ujarnya.
Selanjutnya, Wapres mengajak anggota BP3OKP untuk saling berkolaborasi dan menyatukan langkah dalam upaya percepatan pembangunan di Bumi Cenderawasih.
“Kedua, segera bekerja dan bersinergi, mengambil langkah-langkah strategis, serta menyelaraskan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan dalam kerangka percepatan pembangunan dan otonomi khusus Papua,” jelasnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Wapres menekankan, anggota BP3OKP juga perlu membangun kerja sama antarlembaga dan para pemimpin daerah sebagai upaya menggalang kekuatan bersama untuk kepentingan masyarakat Papua.
“Ketiga, bangun koordinasi dan sinergi dengan para Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, serta seluruh pemangku kepentingan terkait untuk meletakkan landasan yang kuat dalam pembangunan dan penanganan masalah Papua,” pesan Wapres.
Selain itu, Wapres meminta para anggota BP3OKP yang dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 15/M Tahun 2023 ini untuk bekerja dengan menjunjung tinggi kredibilitas lembaga, sehingga tidak mengecewakan rakyat.
“Keempat, terus jaga integritas, jangan melakukan korupsi dan memanfaatkan jabatan dan kewenangan untuk kepentingan pribadi atau golongan,” Wapres mengingatkan.
Menutup sambutannya, Wapres meminta jajarannya untuk bekerja dengan mengedepankan solidaritas dan persatuan guna mendukung terciptanya situasi yang aman dan damai di Papua.
“Mari kita bangun Papua yang lebih baik dengan semangat kebersamaan dan semangat persatuan. Selamat mengemban tugas yang mulia. Jadilah pemimpin yang bijaksana, visioner, dan penuh integritas,” tutupnya.
Keenam anggota BP3OKP yang dilantik pada hari ini adalah Alberth Yoku, perwakilan dari Provinsi Papua; Irene Manibuy, perwakilan dari Provinsi Papua Barat; Yoseph Yanowo Yolmen, perwakilan dari Provinsi Papua Selatan; Pietrus Waine, perwakilan dari Provinsi Papua Tengah; Hantor Matuan, perwakilan dari Provinsi Papua Pengunungan; dan Drs. Otto Ihalauw, perwakilan dari Provinsi Papua Barat Daya.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Plh. Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Pj. Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw, Pj. Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad, Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Pj. Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, Pj. Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk, serta para Pangdam dan Kapolda se-Papua.
Wapres didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pengelolaan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Muhammad Imam Aziz, dan Robikin Emhas. DMS