Berita Maluku Tengah, Tehoru – Sebanyak 7.224 jiwa warga di Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, saat mendiami tenda-tenda pengungsian di atas perbukitan, pascah gempa bumi 6.1 SR yang terjadi Rabu (16/06/2021) lalu.
Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi di beberapa lokasi diantaranya di desa Yaputi, desa Saunolu, desa Tehoru dan desa Haya. Warga memilih mengsi ke tempat lebih tinggi karena mereka merasa khawatir dan takut kemungkinan adanya gempa susulan.
Plt BPBD Maluku Tengah, Latief Key mengatakan, sesuai data yang dihimpun tim kaji cepat BPBD Maluku Tengah, jumlah warga kecamatan Tehoru yang mengungsi kurang lebih 7.224 jiwa, saat ini sementara ditampung menggunakan tenda-tenda darurat di atas perbukitan.
Sedangkan jumlah rumah warga yang rusak sebanyak 147 unit juga fasilitas umum seperti Sekolah, Puskesmas Masjid dan Gereja termasuk talut penahan ombak di desa Tehoru dusun Mahu. Pemerintah
Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, bersama tim meninjau lokasi bencana dan melihat langsung kondisi para pengungsi. Bupati telah menyalurkan bantuan tanggap bencana seperti, tenda dan selimut, bantuan makanan seperti beras, gula, mie instan minyak goreng termasuk obat-obatan juga mulai disalurkan.
Selain membangun tenda bagi para pengungsi BPBD Maluku Tengah juga mendirikan dapur umum di beberapa lokasi termasuk posko kesehatan.
Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua, mengatakan, pemerintah daerah, akan melakukan kajian dan penelitian pada lokasi-lokasi yang berdampak langsung akibat gempa, terutama pada kawasan pantai guna memastikan apakah lokasi tersebut masih layak untuk dihuni atau tidak.
“Jika hasil kajian lokasi tersebut tidak layak lagi untuk dihuni, maka warga setempat akan di relokasi ke tempat yang dianggap aman jika terjadi gempa dikemudian hari”kata Tuasikal.
Masyarakat juga dihimbau untuk sementara tidak mendekati pesisir pantai dan mencari lokasi pengungsian ke tempat yang lebih tinggi seperti perbukitan guna menghindari adanya gempa susulan yang berdampak lebih besar, mengingat gempa 6,1 SR pada Rabu (16/06/2021) menyebabkan keretakan di banyak lokasi maupun air pasang atau tsunami kecil di sebagian bibir pantai.(DMS)