Berita Nasional, Jakarta – Presiden Joko Widodo bersyukur angka keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Jawa dan Bali terus menunjukkan penurunan. Dia mengaku selalu mengikuti perkembangan tingkat keterisian rumah sakit dari hari ke hari.
“Kita patut bersyukur bahwa pada pagi hari ini angka-angka menunjukkan bahwa pandemi di Jawa dan Bali mulai sedikit menurun, utamanya di Jakarta. Saya melihat selalu angka-angka BOR, saya lihat setiap hari, setiap malam,” kata Jokowi dalam siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (6/8).
Jika merujuk data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta per 1 Agustus, tingkat BOR di 140 RS rujukan Jakarta menurun ke angka 56 persen. Artinya, dari jumlah kapasitas 11.436 tempat tidur, hanya terisi 6.367 pasien.
Kemudian, tingkat BOR ICU juga menunjukkan pelandaian ke angka 79 persen, setelah sebelumnya sempat menyentuh angka 90 persen. Berdasarkan data DKI, dari 1.645 tempat tidur, per 1 Agustus kemarin masih terisi 1.295 pasien.
Jokowi juga menyebutkan bahwa tingkat BOR di RS Darurat Wisma Atlet mengalami menurun. Ia mengklaim saat ini BOR di Wisma Atlet sudah mencapai sekitar 25 persen.
“Tadi pagi, kalau mungkin 6-8 minggu lalu di Wisma Atlet BOR-nya di sekitar 90-an persen, pagi hari ini tadi saya mendapatkan informasi angkanya sudah berada pada posisi 25 persen,” ungkap dia.
Jokowi tetap meminta masyarakat tetap mewaspadai penyebaran virus corona. “Kita harus tetap waspada, hati-hati, terus bersiap-siap, berjaga-jaga,” imbuhnya.
Jokowi sempat meninjau RS Modular Pertamina di Tanjung Duren. RS tersebut memiliki kapasitas 305 tempat tidur yang dilengkapi fasilitas NICU dan ICU.
“Lebih bagus lagi ada juga ICU khusus untuk anak-anak dan bayi, dan ibu-ibu, sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,” kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 Agustus 2021, angka keterisian tempat tidur relatif rendah. Di antaranya Banten 58,4 persen, Jawa Tengah 57,4 persen, Jawa Barat 54,5 persen, dan DKI Jakarta 52,7 persen.
Namun, masih ada tiga provinsi dengan angka keterisian tempat tidur yang tinggi di. Dua daerah tersebut di antaranya DI Yogyakarta dengan 80 persen, Bali 79,6 persen, dan Jawa Timur 71,1 persen.
Kemudian, tingkat BOR di Rumah Sakit rujukan COVID-19 di luar Jawa Bali juga cenderung meningkat. Berdasarkan data ada delapan provinsi dengan tingkat keterpakaian tempat tidur lebih dari 70 persen. Delapan provinsi ini mencatat angka keterpakaian tempat tidur yang tinggi selama sepekan terakhir.
Keterpakaian BOR tertinggi diduduki oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan 81 persen. Kemudian ada Kalimantan Timur dengan 79,6 persen, Sumatera Barat 77 persen, Sumatera Selatan 76 persen, Lampung 75,5 persen, Kalimantan Selatan 74,9 persen, Riau 73,3 persen, dan Gorontalo 70 persen.
Kemudian ada daerah dengan catatan BOR di atas 60 persen. Provinsi tersebut di antaranya Sulawesi Tengah 68,2 persen, Sumatera Utara 65,1 persen, Jambi 63,1 persen, Kepulauan Riau 61,9 persen, dan Sulawesi Selatan 60,8 persen.
Sebagai catatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah menetapkan batas aman BOR Rumah Sakit Covid-19 di atas 60 persen. Daerah dengan BOR di atas 60 persen patut mendapat perhatian serius karena tingginya angka kesakitan yang berujung pada penambahan kasus kematian. DMS