Berita Ambon – Pemerintah Vlissingen Belanda melalui Yayasan Stichting Samenwerking Vlissingen Ambon (SSVA) mendonasikan sebanyak 23 alat pacu jantung atau Automated External Defibrillator (AED) kepada Pemerintah Kota Ambon.
23 AED tersebut, diserahkan kepada 22 Puskesmas dan Klinik Mata, sebagai bagian dari kerjasama Sister City antara Pemerintah kota Ambon dan Kota Vlissingen dalam bidang kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy saat di wawancarai pada acara penyerahan secara simbolis di Puskesmas Poka, Selasa (14/02), memberi apresiasi kepada Yaysaan SSVA atas batuan alat pacu jantung dimaksud.
Diakui Wendy, keberadaan alat pacu jantung tersebut, sangat dibutuhkan oleh Puskesmas, sehingga jika ada pasien dengan gejala jantung bisa langsung ditangani oleh pihak puskesmas.
Disebutkan untuk mengoprasionalkan alat tersebut pihak Yayasan telah melakukan training bagi seluruh Nakes di Pussesmas yang ada di Kota Ambon. Selain dokter dan nakes training penggunaan alat tersebut nantinya diberikan kepada Office Boy (OB) tujuanya jika ada pasien jantung darurat dapat diambil tindakan penyelamatan pertama.
Wendy menambahkan, bantuan 23 alat pacu jantung tersebut tidak terlepas dari pengalaman dari dokter Geovani salah satu tim Medis Vlissingen saat melakukan pengobatan di Puskesmas Waihaong beberapa waktu lalu.
Saat itu terdapat salah satu pasien mengalami serangan jantung, karena tidak ada alat pemacu jantung pasien tersebut kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit. Namun takdir berkata lain pasien kemudian meninggal.
Dari kejadian itulah membuat dokter Geovani kemudian bertekat untuk membantu seluruh Puskesmas di Kota Ambon dengan alat pemacu jantung. sehingga sekembali ke kota Vlissingen dirinya melakukan penggalangan dana, serta mencari donator untuk membeli sejumlah peralatan tersebut
Kadinkes berharap seluruh nakes di Puskesmas agar tetap menjaga dan merawat alat tersebut dengan baik agar bisa digunakan untuk mennaggulangi pasien dengan gejala jantung.DMS