Berita Maluku Tengah, Masohi – Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy, memastikan bahwa saat ini sedang melakukan proses ke pemerintah pusat untuk menyelesaikan sisa bantuan dana bagi para korban gempa tahun 2019 yang belum terselesaikan tuntas hingga saat ini.
Hal tersebut dikatakan oleh Marasabessy saat ditanya terkait penyelesaian sisa bantuan bagi para korban gempa 2019 di Maluku Tengah yang hingga saat ini belum menerima bantuan. Saat ini, Marasabessy telah memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait lainnya untuk melakukan validasi data secara akurat terkait jumlah sisa korban gempa 2019 yang belum diberikan bantuan dan tersebar pada lima kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah.
Marasabessy mengatakan bahwa saat melakukan kunjungan kerja di Jakarta beberapa waktu lalu, dirinya telah menghadap kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyampaikan hal-hal yang terkait dengan sisa korban gempa di Maluku Tengah yang hingga saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Pihak BNPB siap melakukan pembayaran, namun perlu dilakukan pendataan kembali secara akurat terkait sisa korban gempa yang belum tertangani, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pemberian bantuan nantinya.
Oleh karena itu, Marasabessy berharap kepada para korban gempa untuk bersabar dan dipastikan dalam tahun ini bisa segera dilakukan pembayaran mengingat kurang lebih empat tahun masih banyak korban gempa yang belum mendapatkan bantuan sesuai dengan yang dijanjikan oleh pemerintah.
Saat ini, korban gempa tahun 2019 yang belum diselesaikan tersebar di empat kecamatan, yakni Saparua, Saparua Timur, Lehitu, Leihitu Barat, dan Salahutu, dengan total rumah yang mengalami kerusakan berat sebanyak 36 unit, kerusakan sedang sebanyak 175 unit, dan kerusakan ringan sebanyak 6.774 unit, dengan jumlah total sebanyak 6.985 unit.
Sementara itu, rumah korban gempa tahun 2019 yang telah diselesaikan adalah rumah yang mengalami kerusakan berat sebanyak 1.203 unit, kerusakan sedang sebanyak 2.305 unit, dan kerusakan ringan sebanyak 4.000 unit, dengan jumlah total keseluruhan sebanyak 7.508 unit.
Pemerintah memberikan bantuan Rp 50 juta untuk rumah kategori rusak berat. Sementara rumah kategori rusak sedang mendapatkan bantuan Rp25 juta. Rumah kategori rusak ringan mendapatkan Rp10 juta.DMS