Jakarta (DMS) – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dikabarkan telah menyiapkan pledoi (pembelaan) dalam tujuh bahasa untuk dibacakan di persidangan. Langkah ini dilakukan agar proses hukum yang melibatkannya mendapat perhatian di tingkat internasional.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Reformasi Hukum, Ronny Talapessy, menyebutkan bahwa strategi ini menunjukkan keseriusan Hasto dalam menghadapi kasus yang menjeratnya.
“Mas Hasto sampaikan kepada saya bahwa pledoi ini akan disampaikan dalam tujuh bahasa agar dunia dapat menyaksikan proses hukum ini,” ujar Ronny dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (9/1).
Ronny menambahkan bahwa pernyataan pers tim hukum Hasto ke depannya juga akan disampaikan dalam tujuh bahasa untuk memperluas jangkauan informasi.
Drama di Balik Proses Hukum
Menurut Ronny, proses hukum yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Hasto penuh dengan kejanggalan. Ia menyoroti momen ketika penyidik KPK membawa koper besar untuk menyita sebuah flashdisk dari kediaman Hasto saat penggeledahan pada Selasa (7/1).
“Logika publik sulit menerima alasan penyidik membawa koper hanya untuk menyimpan sebuah USB dan buku catatan kecil. Kami melihat ini sebagai bagian dari upaya penggiringan opini,” katanya.
Selain itu, Ronny menuding KPK tidak memiliki bukti yang cukup saat menetapkan Hasto sebagai tersangka. Ia juga menyoroti kebocoran surat perintah penyidikan (sprindik) yang menimbulkan kecurigaan adanya intervensi pihak luar dalam proses hukum ini.
KPK Bantah Tudingan
Menanggapi tudingan tersebut, Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, membantah adanya upaya mendramatisasi proses penyidikan.
“Kegiatan penggeledahan dilakukan untuk melengkapi alat bukti. Kami hanya menjalankan tugas sesuai prosedur, termasuk saat menggeledah dua rumah milik Hasto,” ujar Asep di Jakarta, Kamis.
Ia juga menegaskan bahwa KPK selalu memanggil saksi dan melakukan penggeledahan berdasarkan kebutuhan hukum, bukan untuk menciptakan drama.
Proses hukum terhadap Hasto Kristiyanto menjadi sorotan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional, terutama setelah berbagai tudingan dan langkah hukum yang dianggap penuh kontroversi.DMS/AC