Depok – Meskipun Presiden Joko Widodo mendapatkan kritik terkait politik dinasti dan dugaan intervensi di Mahkamah Konstitusi, elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tetap kokoh, menurut pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI), Vishnu Juwono.
Vishnu Juwono, dalam pernyataannya di Depok pada Selasa, mengacu pada hasil survei terbaru dari tiga lembaga survei terkemuka, yaitu Indikator, Poltracking, dan Populi. Survei tersebut menunjukkan bahwa popularitas pasangan Prabowo-Gibran telah melampaui 40 persen. Bahkan, dalam pertarungan head to head dengan pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran mampu meraih lebih dari 50 persen dukungan.
“Pemilih sepertinya telah diyakinkan bahwa penerus kebijakan Presiden Joko Widodo adalah pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Vishnu.
Gaya pidato dan program kebijakan Prabowo-Gibran, yang merancangnya dalam bentuk kartu kebijakan yang meniru ayahnya Presiden Jokowi, dikatakan turut berkontribusi pada kokohnya dukungan dari masyarakat.
Meskipun Presiden Joko Widodo memiliki popularitas tinggi dengan tingkat kepuasan mencapai 75 persen, Vishnu melihat bahwa pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, yang sebenarnya memiliki rekam jejak lebih lengkap di pemerintahan daerah dan pusat, menghadapi tantangan besar.
“Elit partai politik pendukung kedua pasangan sebaiknya menghentikan upaya menyerang Joko Widodo dan Gibran dengan isu politik dinasti dan pengkhianatan politik, seiring mayoritas masyarakat yang tampaknya tidak memprioritaskan hal tersebut,” ujarnya.
Menurut Vishnu, sebaiknya pasangan Ganjar-Mahfud dan Amien-Muhaimin segera mengkampanyekan rekam jejak mereka dan menyajikan proposal kebijakan alternatif, terutama dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial. Hal ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi kebijakan Presiden Joko Widodo selama lebih dari 9 tahun memimpin.
“Dengan keyakinan masyarakat bahwa Prabowo-Gibran adalah penerus Presiden Jokowi, pesta demokrasi pemilihan Presiden tahun depan semakin memanas,” ungkap Vishnu.
Vishnu mendorong ketiga kandidat Presiden dan Wakil Presiden serta elit politik pendukungnya untuk menjalankan kampanye yang konstruktif, fokus pada solusi kebijakan, dan merespons aspirasi rakyat dengan proposal kebijakan yang tepat. DMS-Ac