Karangasem, Bali – Lima dari 21 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Tanker Elisabeth meninggal dunia akibat kebakaran di perairan Gili Topekong, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Rabu (7/8).
“Lima orang meninggal dunia dan yang lainnya mengalami luka bakar,” kata Kepala Seksi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana, di Karangasem.
Para korban yang meninggal adalah Joko, Ismail, Riski, Syahlan, dan Faturahman, yang semuanya bekerja di ruang mesin kapal sebagai mekanik. Sementara itu, 12 ABK lainnya yang mengalami luka ringan telah dilarikan ke RS Graha Bakti Klungkung. Mereka adalah Predy, Wahrudin, Amirul Raihan, Diva Ismah, Sigio Ditex, Amar, Renaldy, Zulfokar, Rival Arief, Robinson Pardamaian, Evtrika Ambara Sari, dan Risky Wulandari.
Tiga orang lainnya, yaitu Fadli, Mochamad Saiful, dan Edwin Pratama, mengalami luka bakar lebih dari 80 persen dan dirawat di RSUP Sanglah. Nakhoda kapal selamat dari insiden ini.
Menurut Iptu Sukadana, insiden kebakaran terjadi pada Rabu, 7 Agustus 2024, sekitar pukul 03.00 Wita di Gili Topekong. Kapal Elisabeth sedang berlayar membawa bahan bakar menuju Badas Sumbawa, NTB, ketika ledakan pertama terdengar pada pukul 01.18 Wita. Ledakan terjadi di bagian kiri mes kru kapal setelah kapal berlayar sekitar satu mil dari Pulau Tepekong, Karangasem.
Kapten kapal, setelah mendengar ledakan, membuka pintu kapal dan turun ke bawah untuk memeriksa keadaan. Ketika kapten naik kembali ke anjungan, dia melihat banyak ABK mengalami luka bakar. “Kapal tidak bisa bergerak, dan nakhoda meminta bantuan operasi Tanjung Manggis. Kemudian terjadi ledakan kedua di kamar mesin,” jelasnya.
Saat semua kru berkumpul di master station, lima ABK tidak hadir dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Evakuasi para korban dilakukan oleh Satpolairud Polres Karangasem, Basarnas, KSOP Padangbai, dan pihak Pertamina. DMS/AC