Ankara – Serangan terus-menerus dari pihak Israel di Jalur Gaza telah menyisakan duka mendalam, dengan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 12.000 orang, demikian dilaporkan oleh kantor media pemerintah di wilayah tersebut pada Jumat (17/11).
Pernyataan dari kantor media pemerintah di Jalur Gaza menyebutkan bahwa korban melibatkan lebih dari 5.000 anak-anak dan 3.300 perempuan, sementara 30.000 lainnya mengalami luka-luka. Dalam tragedi ini, sekitar 3.750 orang, termasuk 1.800 anak, hingga saat ini masih belum ditemukan keberadaannya.
“Pendudukan Israel telah melakukan 1.270 pembantaian,” demikian diungkapkan oleh kantor media tersebut. Tidak hanya itu, sekitar 200 petugas medis, 22 personel pertahanan sipil, dan 51 jurnalis juga menjadi korban tewas dalam serangan Israel terhadap Gaza.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa agresi Israel telah mengakibatkan penutupan 25 rumah sakit dan 52 pusat layanan kesehatan, sementara ambulans menjadi target pasukan Israel.
Hingga saat ini, pasukan Israel masih terus melakukan bombardir darat dan udara di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, mengalami kerusakan atau bahkan hancur akibat serangan yang terus-menerus.
Di tengah tragedi ini, korban tewas di pihak Israel sendiri mencapai 1.200 orang, menurut data resmi yang dirilis. Situasi di wilayah tersebut terus menunjukkan dampak kemanusiaan yang sangat besar, meninggalkan luka yang sulit sembuh dan kebutuhan mendesak akan bantuan internasional. DMS-Ac