Jakarta – Sebanyak 17 ribu warga mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG) pada hari pertama pelaksanaannya, Senin (10/2/2025). Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat dari berbagai usia, mulai dari bayi hingga lansia.
Pemeriksaan yang disediakan mencakup deteksi dini kanker serviks, kanker payudara, kanker paru, dan kanker usus besar bagi kelompok berisiko.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji inisiatif ini sebagai langkah efektif dalam pencegahan penyakit.
“Inisiatif hebat dari Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan @KemenkesRI. Kesehatan adalah hadiah terbaik bagi semua warga negara,” tulisnya dalam akun X @DrTedros, seperti dikutip pada Selasa (11/2/2025).
Tedros juga menyerukan kepada negara lain untuk berinvestasi dalam pencegahan penyakit dan deteksi dini. “Kami mendorong semua negara untuk berinvestasi dalam pencegahan penyakit dan deteksi dini. #HealthForAll,” tambahnya.
Pentingnya Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menekankan pentingnya tindak lanjut bagi pasien yang mendapatkan hasil pemeriksaan tertentu.’
Ia menyarankan agar hasil CKG disertai rekomendasi medis yang jelas agar masyarakat memahami langkah selanjutnya.
Menurutnya, ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program ini:
Edukasi Pasien – Masyarakat perlu mendapatkan anjuran yang jelas mengenai hasil pemeriksaan mereka.
Pemeriksaan Lanjutan – Jika diperlukan, pasien harus diarahkan ke pemeriksaan yang lebih rinci, seperti tes laboratorium.
Kemudahan Akses Layanan – Proses pemeriksaan lanjutan harus dipermudah, termasuk informasi tentang prosedur, waktu, antrean, serta biaya layanan.
Pemantauan Pasca Pemeriksaan – Pasien disarankan berkonsultasi kembali di puskesmas dalam satu bulan setelah CKG guna memantau perkembangan kesehatan mereka.
Prof. Tjandra menegaskan bahwa program ini harus menjadi satu paket layanan lengkap dengan tindak lanjut yang terstruktur agar manfaatnya optimal.
“Pemeriksaan kesehatan gratis perlu diintegrasikan dengan sistem rujukan yang jelas, sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.DMS/DC