Jakarta (DMS) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Penanggung Jawab Urusan Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia tidak perlu melakukan impor beras setidaknya hingga tahun 2026.
Pernyataan tersebut disampaikan Zulkifli saat meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (23/4). Dalam keterangannya yang dirilis Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (24/4), ia menyebut stok beras nasional saat ini lebih dari cukup.
“Ini baru April, sampai akhir bulan stok beras kita di atas 3 juta ton. Artinya, kalau situasi normal, hingga 2026 kita tidak perlu impor lagi,” ujarnya.
Zulkifli menambahkan, gerakan menanam yang didorong pemerintah serta perbaikan infrastruktur irigasi akan memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia juga optimistis produksi beras tahun ini akan melimpah karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tidak akan terjadi kemarau panjang.
“Tahun ini juga menurut BMKG tidak akan ada kemarau panjang. Maka saya yakin kita akan panen besar tahun ini,” kata Zulkifli.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan penanaman padi seluas 1,3 juta hektare pada April 2025.
Langkah ini diproyeksikan menghasilkan sekitar 7,5 juta ton gabah, atau setara dengan 3,5 hingga 4 juta ton beras.
“Khusus Sumatera Selatan, tahun lalu produksinya mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini, kami optimistis bisa mencapai target 3,7 juta ton,” ucap Amran.
Ia juga mencatat, serapan beras oleh pemerintah tahun ini mencapai angka tertinggi dalam dua dekade terakhir.
“Stok kita hari ini mencapai 3 juta ton, tertinggi dalam 20 tahun terakhir, bahkan bisa lebih,” pungkasnya.DMS/AC