Jakarta (DMS) – Pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras seberat 10 kilogram kepada masyarakat mulai pekan ini. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari paket stimulus yang dibiayai melalui dana Operator Investasi Pemerintah (OIP) senilai Rp16,6 triliun.
Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto, menyampaikan bahwa bantuan akan diberikan selama dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025, dengan target penerima sebanyak 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
“Ini sedang berproses. Kita upayakan minggu ini penyaluran bisa dimulai,” ujar Andriko dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan secara daring, Senin (16/6/2025).
Selain bansos, pemerintah juga menyiapkan beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,318 juta ton. Penyaluran SPHP ini ditujukan untuk mengantisipasi lonjakan harga beras di berbagai daerah.
Andriko menjelaskan, distribusi SPHP akan melibatkan Koperasi Desa Merah Putih sebagai outlet penyalur. Namun, pelaksanaannya masih menunggu finalisasi anggaran pada pekan ini.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan bahwa total kebutuhan beras untuk bansos 10 kilogram mencapai 180 ribu ton per bulan, atau sekitar 360 ribu ton selama dua bulan. Penyaluran bantuan akan difokuskan kepada masyarakat kurang mampu, terutama di wilayah yang tidak menghasilkan beras seperti Papua dan Maluku.
“Kita akan menyalurkan 180 ribu ton per bulan selama dua bulan. Bantuan ini menyasar masyarakat tidak mampu di daerah yang kesulitan akses pangan,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/6/2025).DMS/DC