Ambon, Maluku (DMS) – Sejumlah patung yang menjadi landmark “Ambon City of Music” di kawasan Pattimura Park, Ambon, dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Patung-patung yang berjejer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan Jalan DI Pandjaitan tersebut kini tampak tak terawat dengan bagian tubuh, kepala, dan alat musik yang rusak atau hilang.
Pantauan di lokasi menunjukkan seluruh patung yang diresmikan pada 7 September 2021 sebagai simbol penghargaan UNESCO terhadap Ambon sebagai Kota Musik, kini dalam kondisi memprihatinkan.
Tidak hanya patung, fasilitas umum di sekitar Pattimura Park seperti tembok taman, trotoar, dan jalur pedestrian pun rusak parah akibat kurangnya perawatan dan tindakan vandalisme.
Seorang warga Kota Ambon, Edwin Alexander Theodorus, menyatakan rasa kecewanya terhadap kondisi tersebut. “Sebagai warga Ambon, saya sangat prihatin. Pemerintah harus bertindak tegas agar fasilitas umum tidak terus dirusak dan wajah kota bisa kembali indah seperti julukannya, ‘Ambon Manise’,” ujar Edwin.
Selain patung, sejumlah nama musisi Maluku yang diabadikan dalam Monumen Ambon Walk of Fame turut menjadi korban perusakan.
Monumen ini memuat 54 nama musisi yang telah mengharumkan nama Maluku di kancah nasional dan internasional, seperti George de Fretes, Rudy Wairata, mendiang Glenn Fredly, Ruth Sahanaya, dan Harvey Malaiholo.
Pattimura Park sendiri merupakan salah satu ruang terbuka hijau (RTH) utama di Kota Ambon yang diharapkan menjadi daya tarik wisatawan serta ruang publik bagi masyarakat.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah kota maupun provinsi terkait upaya perbaikan atau pemeliharaan fasilitas tersebut.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar landmark Kota Musik tidak semakin rusak dan dapat kembali menjadi kebanggaan bersama.DMS